Oleh Firyal Yasmin, Universitas Mataram
Editor: Bidang Akademik
Karl Marx adalah seorang Filsuf, ekonom, sejarawan, sosiolog, jurnalis, dan sosialis revolusioner asal Jerman. Beliau merupakan seorang filsuf yang sudah meninggal sejak lama namun karya-karyanya berupa rangkuman buku-buku hasil dari pemikirannya menjadi seorang filsuf ternama masih ada dan masih eksis hingga saat ini. Ide- ide analitis beliau masih di manfaatkan hingga saat ini oleh orang-orang yang tertarik akan karyanya. Karl Marx sangat di puja oleh para pengikutnya hingga ia diibaratakan seperti seorang nabi dalam pandangan mereka. Karena terlalu berpengaruhnya si filsuf dari tulisan- tulisan dan semua karya-karya nya hingga ia diibaratkan seperti itu.
Karl Marx merupakan seorang filsuf yang membahas mengenai filsafat kuno di Berlin tepatnya di Universittas Jena. Pemikiran-pemikiran Marx mengenai filsafat kuno ini dianggap sangat radikal pada masa itu. Karena anggapan yang negatif terhadap karya-karyanya serta pemikirannya pada kala itu membuat Marx diusir dari Berlin tanah kelahirannya sendiri.
Setelah dari peristiwa pengusiran tersebut akhirnya Marx pindah ke Prancis bersama istrinya. Tidak hanya itu, karena anggapan radikal yang diperoleh oleh Marx membuat ayahnya pun menyebutnya sebagai “Iblis”.
Marx menetap di Prancis hanya dua tahun saja, yakni dari tahun 1843-1845. Disana, aktivitas politik yang terjadi sangatlah luar biasa. Disana Marx sempat menulis beberapa karya dan beberapa kritik terhadap filsuf lain. Lalu, setelah dua tahun tinggal di Prancis akhirnya Marx mengalami nasib dan kejadian yang sama, yaitu diusir oleh pemerintah Prancis dengan alasan yang sama yaitu karena dia dianggap terlalu radikal. Lalu, setelah dari Prancis akhirnya dia pindah ke Belgium selama tiga tahun, karena disana Marx juga sempat membuat masalah dengan cara mengolok tulisan dari filsuf lain, akhirnya dia pun terusir kembali dan pindah ke London. Disana Marx menetap hingga akhir hayatnya yaitu dari tahun1849-1883. Marx menetap paling lama disana, karena Negara itu sangat cocok dengan status politiknya. Disana dia fokus menulis mengenai ekonomi politik dan juga menghasilkan beberapa karya. Sepeninggal istrinya membuat hidup Marx tidak terarah, dia jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia.
Teori-teori yang dihasilkan oleh Marx yaitu seperti alienasi (pengasingan), base (penjelasan atas dominasi), cara dan alat produksi (fitur penting dalam masyarakat), ideologi (ide), kelas sosial (kepemilikan), dan yang terakhir adalah konflik kelas (ekonomi kelas). Ada pula teori-teori lain seperti teori perubahan sosial versi Marx seperti primitive communism, feudalism, capitalism, socialism, dan communism. Dari teori-teori yang dihasilkan oleh Marx tersebut juga tidak sedikit mendapat krikit dari para filsuf lain, seperti kritik terhadap kapitalisme, kritik terhadap alienasi, kritik terhadap konflik kelas, dan lain-lain. Jadi, tidak hanya Marx yang bisa mengkritik karya yang dihasilkan oleh filsuf lain, namun karya nya juga dapat dikritik oleh filsuf lain.
Saran Pemateri :“Sebaiknya jangan masuk ke salah satu aliran manapun, sebaiknya fokus saja mempelajari semuanya dan jangan hanya berfokus pada satu aliran agar pengetahuan kita semakin luas dan tidak terbatas hanya pada satu aliran. Semakin banyak yang kita pelajari maka semakin banyak pula yang akan kita dapatkan, seperti teori-teori baru yang awalnya tidak kita ketahui dan juga dapat membuka jendela-jendela pengetahuan kita yang awalnya masih tertutup.”
Artikel ini merupakan review singkat atas pematerian “Karl Marx: Conflict and Ideology Biases” yang diadakan oleh Himasos Universitas Jember dan Sosial Logi. https://sosiallogi.com/ilmu-sosial/karl-marx-biografi-dan-teori-sosial/